Penjelasan rencana strategis dan operasional
a. Pengertian rencana strategis.
Rencana
strategis adalah suatu
proses manajemen yang
sistematis yang
didefinisikan sebagai proses
pengambilan keputusan atas
program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan sumber
daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun
mendatang (dalam Prasetyo dan Gomies).
Hasil keluaran dari proses tersebut adalah rencana atau keputusan strategi.
Rencana strategi ini
dirancang untk mencapai
tujuan organisasi yang luas
yaitu untuk melaksanakan
misi yang merupakan
satusatunya alasan kehadiran organisasi tersebut.
Perencanaan
strategis adalah proses
pemilihan tujuan organisasi,
penentuan kebijakan dan program
yang perlu untuk
mencapai sasaran dan
tujuan tertentu, serta penetapan
metode yang perlu
untuk menjamin agar
kebijakan dan program strategis
itu dilaksanakan. Atau
secara singkat perencanaan strategis adalah
proses perencanaan jangka
panjang yang formal
untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan
rumusan ke mana
perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan
untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu
dalam berbagai kemungkinan
keadaan lingkungan. Perencanaan Strategic
(Strategic Plans) juga
merupakan suatu proses
pemilihan tujuan-tujuan organisasi,
penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan
untuk tujuan-tujuan tersebut.
b. Pengertian rencana
operasional.
Rencana
operasional adalah perencanaan
yang memusatkan perhatiannya pada operasi
sekarang (jangka pendek)
dan terutama berkenaan
dengan tujuan mencapai efisiensi. Rencana operasional
adalah bagian dari
rencana kerja strategis.
Ini menggambarkan cara-cara jangka pendek mencapai tonggak dan
menjelaskan bagaimana, atau apa sebagian, rencana
strategis akan dimasukkan
ke dalam operasi selama
periode operasional yang
diberikan, dalam kasus
aplikasi komersial, satu tahun fiskal atau istilah lain anggaran yang
diberikan. Rencana operasional adalah
dasar untuk, dan
pembenaran dari sebuah
permintaan anggaran operasi tahunan.
Perencanaan operasional yang khas :
- Perencanaan produksi (Production Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
- Perencanaan keuangan (Financial Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasional.
- Perencanaan fasilitas (Facilites Plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan fasilitas & layout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.
- Perencanaan pemasaran (Marketing Plans) : Berhubungan dengan keperluan penjualan dan distribusi barang/jasa.
- Perencanaan sumber daya manusia (Human Resource Plans) : berhubungan dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.
Cara menyusun rencana strategi dan operasional dengan cermat sebagai dasar menyusun rencana kerja.
a. Rencana strategi sebagai dasar menyusun rencana kerja.
1) Pendekatan perkembangan
yang menguntungkan (profitable
growth approach).
Cara ini pada
upaya untuk menyusun
suatu program kerja
yang akan dapat mendatangkan
laba atau keuntungan
yang sebesar-besarnya.
Perkembangan yang menguntungkan
dapat mewujudkan adanya keseimbangan yang
menguntungkan antara sarana dimiliki
dengan lingkungan yang dihadapi.
Untuk mewujudkan adanya keseimbangan harus melakukan
langkahlangkah sebagai berikut :
a) Analisis terhadap
kondisi lingkungan masyarakat.
Analisis ini merupakan
analisis terhadap faktor
eksternal yaitu lingkungan masyarakat.
Kebutuhan, keinginan serta
daya beli akan menimbulkan
“permintaan” atau “demand”
terhadap berbagai macam produk
yang dapat mereka
pergunakan untuk memenuhi
kebutuhan seperti kebutuhan pokok/primer, kebutuhan sekunder maupun kebutuhan
tertier maupun yang tidak berwujud disebut jasa atau service.
b) Analisis terhadap
sarana atau sumber daya yang dimiliki.
Analisis ini merupakan
analisis terhadap faktor
internal yang ada pada diri maupun perusahaan. Dari analisis
internal harus mampu untuk menyusun kekuatan atau kelemahan perusahaan dan
dapat merancang kegiatan guna
memenuhi kebutuhan, keinginan
atau selera masyarakat yang sesuai daya beli mereka.
c) Mengidentifikasi
adanya keseimbangan.
Apabila suatu perusahaan
mengalami ketidakseimbangan maka hal
itu dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut
mengalami gangguan
disebabkan terlalu besar
sarana ketimbang
permintaannya atau sebaliknya.
Adapun ciri-ciri dari
perusahaan yang mengalami sarana ketimbang permintaan adalah :
1) Persediaan barang
digudang menumpuk.
2) Banyak mesin yang
menganggur
3) Kelebihan modal
atau dana yang tersedia.
4) Banyak tenaga
kerja yang nganggur atau pengangguran.
5) Semangat kerja
pegawai menjadi lesu.
6) Keadaan pasar atau
pemasaran terasa sepi.
7) Perputaran modal
kerja yang terlampau
lambat dan sebagainya.
d) Menyusun rencana
strategis untuk menyeimbangkan.
Manager yang mampu untuk menciptakan banyak alternatif
tindakan yang dapat dilakukannya
dan memilih banyak
alternatif yang dapat menguntungkan
serta memberikan pertumbuhan
terhadap bisnis.
Memilih
alternatif suatu kegiatan
manajerial yang disebut pengambilan keputusan atau decision making.
2) Pendekatan “SWOT”
(SWOT Approach).
Kata SWOT merupakan
perpendekatan dari Strenghts,
Weaknesses, Opportunities,
dan Threats, yang
diterjemahkan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Pendekatan SWOT merupakan suatu pendekatan
perusahaan harus memikirkan tentang
kekuatan apa saja dimiliki, kelemahan
apa saja dimiliki,
melihat kesempatan yang
terbuka dan perusahaan harus
mampu untuk mengetahui
ancaman, gangguan, hambatan serta
tantangan yang menghadang didepan.
3) Pendekatan Sistem
(System Approach).
Pendekatan ini merupakan
pendekatan menitikberatkan pada
pengertian sistem dan kemudian
mengembangkannya untuk membentuk perencanaan strategis.
Sistem adalah segala
sesuatu yang terdiri
dari berbagai komponen yang
saling berinteraksi di
antara komponenkomponen tersebut
dan dari interaksi
itu akan timbul
sesuatu hasil keluaran atau
output. Komponen-komponen yang
ada, disebut input, sedangkan interaksi
antara input-input itu
lalu disebut proses. Oleh karena itu suatu sistem dapat digambarkan
sebagai berikut :
baca juga : Merancang Strategi Pemasaran
Dengan adanya arus
informasi balik dari output ke input atau ke proses tersebut maka sistem akan
bersifat self-regulation atau mengatur dirinya sendiri yaitu
apabila hasil atau
ouputnya kurang bagus,
maka akan diinformasikan ke
belakang agar senantiasa
dilakukan perbaikan serta pembaharuan terhadap
input maupun prosesnya
agar outputnya menjadi lebih
bagus. Dari pemahaman
tersebut, maka manager memanfaatkannya bagi
penyusunan rencana strategisnya,
yaitu dapat mengikuti jalan
pikiran dengan pola
pikir penyusunan rencana
yang menggunakan pendekatan sistem.
4) Pendekatan
Kesenjangan Perencanaan (Planning Gap).
Pendekatan ini dimulai
dari cara berpikir
yang tradisional di
dalam melakukan perencanaan dan
kemudian dikembangkan dengan
cara berpikir yang lebih maju, lebih dinamis, dan lebih produktif.
Perencanaan
generasi pertama (First generation planning).
Cara berpikir yang
tradisional dalam melakukan
perencanaan pada umumnya
dilakukan dengan cara membuat “proyeksi
masa depan” yang dihadapi oleh
suatu perusahaan. Proyeksi
itu pada dapat
digambarkan dalam bentuk garis
proyeksi atau garis
tren akan menunjukkan bagaimana tren
masa depan dari
perusahaan itu. Semakin
bagus ten masa depannya,
akan tergambar garis
trendnya menjadi semakin meningkat tajam, dan begitu
sebaliknya. Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Perencanaan
generasi kedua (Second generation planning).
Cara berpikir yang sering diungkapkan menjadi “Do something to change our future”
pola pikir harus
berubah menjadi “apa
yang dapat kita lakukan
untuk mengubah nasib
serta masa depan”.
Sifat dinamis serta proaktif dalam
suatu cara berpikir
dalam perencanaan yang
mana harus membuat sesuatu
terobosan yang bagus
agar dapat memperbaiki
posisi bisnis serta posisi
persaingan di masa
depan caranya adalah
dengan membuat apa yang
disebut “garis potensi
usaha”. Garis potensi
usaha adalah suatu garis
yang diharapkan nantinya
akan dapat lebih meningkatkan pertumbuhan
bisnis, dan sekaligus
menunjukkan suatu upaya untuk
mengubah dan memperbaiki
nasib serta posisi
bisnis di masa depan. Oleh karena itu, maka garis potensi usaha
inilah merupakan bentuk perencanaan yang ada pada
saat disebut sebagai
perencanaan generasi kedua. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Dari keempat pendekatan
diatas merupakan bagian
dari proses manajemen strategis
tahap I yakni
analisis lingkungan. Tujuan
utama dilakukannya analisis lingkungan
adalah untuk mengidentifikasi beberapa variabel pokok
yang mempengaruhi kinerja
dari suatu perusahaan.
Dengan melakukan analisa
terhadap lingkungan perusahaan
diharapkan manajemen
perusahaan akan memiliki
gambaran yang lebih
jelas dalam menyiapkan strategi
bisnis yang diperlukan untuk mengantisipasi implikasi manajerial yang
ditimbulkan oleh lingkungan bisnis.
b. Rencana operasional sebagai dasar menyusun rencana kerja.
Rencana
operasional memberikan deskripsi
tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan.
Rencana operasional terdiri
dari atas rencana
sekali pakai dan rencana tetap.
1) Rencana sekali
pakai (single use plan).
Rencana sekali pakai
dikembangkan untuk mencapai
tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala
tujuan tersebut telah
dicapai Rencana sekali
pakai merupakan arah tindakan yang mungkin tidak akan terulang dalam
bentuk yang sama di masa yang akan datang. Bentuk utama rencana sekali pakai,
antara lain :
a) Program
(Programs).
Program mencakup serangkaian
aktivitas yang relatif
luas. Program merupakan rencana
sekali pakai untuk
serangkaian kegaiatan yang besar. Program dapat meliputi tujuan,
langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut,
kebijakan, prosedur, dan
aturan.
Suatu program menjelaskan :
1)
Langkah-langkah utama yang
diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan.
2) Unit atau anggota
yang bertanggung jawab untuk setiap langkah.
3) Urutan serta
pengaturan waktu setiap langkah.
b) Proyek (Project).
Proyek adalah bagian
program yang lebih
kecil dan mandiri.
Selain proyek memiliki cakupan
terbatas dan petunjuk
yang jelas mengenai tugas dan
waktu. Setiap proyek
akan menjadi tanggung
jawab setiap individu yang
ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan dalam batas waktu tertentu.
Sebagai contoh perusahaan
mempunyai program pembuatan gudang
baru. Proyek pendukungnya
adalah penetapan layout gudang
dan penarikan tenaga kerja.
c) Anggaran (Budget).
Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial resource) yang
disediakan untuk kegiatan
tertentu dalam waktu tertentu pula.
Anggaran terutama merupakan
alat untuk mengendalikan aktivitas
suatu organisasi. Oleh
karena itu, anggaran merupakan komponen
penting dari setiap
program dan proyek. Anggaran mendeskripsikan pendapatan
dan biaya. Dengan
demikian, anggaran
menentukan target aktivitas
seperti hasil penjualan,
biaya tiap bagian, atau
investasi baru. Dalam
anggaran biasanya dinyatakan dalam bentuk
angka-angka. Angka-angka tersebut
mungkin dalam satuan unit fisik,
dan unit satuan moneter.
2) Rencana tetap
(standing plan).
Rencana tetap merupakan
pendekatan yang sudah
dilakukan untuk menangani situasi
yang terjadi berulang
(repetitive) dan dapat diperkirakan. Bentuk utama rencana
tetap antara lain sebagai berikut :
a) Kebijakan
(policy).
Kebijakan adalah suatu
pedoman umum dalam
pengambilan keputusan.
Kebijakan menentukan apakah
keputusan dapat diambil atau
tidak dapat diambil.
Misalnya dalam masalah
sumber daya manusia kebijakan
meliputi penyewaan pegawai,
pemecatan pegawai, dan pemberhentian
sementara (layoffs). Kebijakan
disebabkan hal-hal berikut :
1) Kebijakan tersebut
akan meningkatkan efektivitas organisasi.
2) Harapan bahwa
beberapa aspek organisasi
dapat mencerminkan nilai pribadi
mereka.
3) Perlu
menghilangkan adanya konradiksi atau kekacauan yang terjadi pada hierarki
yang lebih rendah
dalam organisasi yang bersangkutan.
b) Prosedur standar
(standar procedure).
Implementasi
kebijakan dilakukan melalui
garis pedoman lebih
detail yang disebut prosedur
standar atau metode
standar. Suatu prosedur memberikan
seperangkat petunjuk detail
untuk melaksanakan urutantindakan yang sering atau biasa terjadi.
c) Peraturan (rules).
Peraturan adalah pernyataan
bahwa suatu tindakan
harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan dalam situasi tertentu. Peraturan merupakan rencana tetap
yang paling jelas
dan bukan merupakan
pedoman pemikiran atau pengambilan keputusan.
5. Cara menyusun
rencana operasional yang
terinci disusun untuk
mendukung misi, sasaran, dan pencapaian strategi.
a. Penetapan misi.
Berikut bagan lima
dibawah ini dengan
adanya suatu misi
dan tujuan, maka perusahaan
akan dapat memanfaatkan
seluruh potensi yang
ada untuk mencapai tujuan
akhir secara efektif
dan efisien. Ini
bagian tahap dua dari proses
manajemen strategis.
Komponen utama
dalam perumusan misi
dalam perusahaan atau organisasi adalah sebagai berikut :
1) Spesifikasi
produk atau jasa.
Pernyataan misi suatu
organisasi harus mencerminkan
pada aspek produk atau
jasa apa yang
dihasilkan. Dengan informasi
itu konsumen akan mengetahui
kemana mereka harus mencari produk atau jasa yang diinginkannya.
2) Spesifikasi pasar
utama.
Setelah
organisasi menjelaskan tentang
jenis produk atau
jasa yang dihasilkan, informasi
penting lainnya yang
perlu melayani seluruh konsumen yang ada.
3) Spesifikasi
teknologi.
Informasi ini meliputi
peralatan, mesin, material,
teknik dan proses yang
ada didalam organisasi.
Di dalam teknologi
ini juga disampaikan berbagai keunggulan yang dimiliki
oleh organisasi.
Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri dari
kegiatan-kegiatan :
- Meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang.
- Menetapkan maksud tujuan (objects) sebagai hasil akhir yang diharapkan menentukan tujuan atau sasaran (goals/target).
- Mengarahkan (programming), menetapkan urutan dari kegiatankegiatan yang diperlukan langkah-langkah yang akan diambil menurut prioritas pelaksananya.
- Menyusun tata waktu (schedulling), menetapkan urutan waktu yang tepat agar tindakan yang dilakukan dapat berhasil baik.
- Menyusun anggaran belanja (budgeting), yaitu mengalokasikan sumber-sumber yang tersedia, dinyatakan dalam istilah-istilah keuangan.
b. Sasaran.
Sasaran adalah hasil
yang akan peroleh
pada akhir kegiatan
operasional. Sasaran adalah penggambaran
hal yang ingin
diwujudkan melalui
tindakan-tindakan yang diambil
guna mencapai tujuan
(target terukur).
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,
dalam kurun waktu satu tahun. Perumusan
strategi agar dapat memberikan
hasil yang optimal
bagi perusahaan, maka perumusan strategi
harus sesuai dengan
spesifikasi produk, pasar,
dan pemasaraannya, sumber daya
organisasi, dan teknologi.
Ini bagian tahap tiga dari proses manajemen strategis.
Rumusan sasaran yang baik harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :
- Sasaran harus sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota.
- Sasaran ditetapkan mengacu pada dan merupakan milestone pencapaian visi, misi, tujuan, strategi, serta kebijakan dan tujuan yang dituangkan dalam Renstra.
- Sasaran harus dapat dijabarkan ke dalam sejumlah indikator kinerja.
- Sasaran harus mengacu pada masalah-masalah yang teridentifikasi dalam telaah diri dan merupakan upaya yang dikembangkan untuk menjawab isu-isu stratejik.
- Sasaran harus merupakan tindak lanjut dari pengalaman atau permasalahan yang teridentifikasi pada tahun sebelumnya.
- Spesifik, sasaran menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, dan bukan cara pencapaiannya.
- Dapat dinilai dan terukur, sasaran harus terukur dan dapat digunakan untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya.
- Menantang namun dapat dicapai, tetapi tidak boleh mengandung target yang tidak layak.
- Berorientasi pada hasil, sasaran harus mensepesifikasikan hasil yang ingin dicapai.
c. Pencapaian strategi.
Indikator
kinerja adalah ukuran
kuantitatif atau kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang
telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung
dan diukur serta
digunakan sebagai dasar
untuk menilai atau
melihat tingkat kinerja baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, tahap setelahkegiatan selesai dan berfungsi,
serta untuk meyakinkan bahwa kinerja hari demi hari organisasi/unit kerja yang
bersangkutan menunjukkan kemajuan dalam rangka dan atau menuju tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Tanpa
indikator kinerja sulit
bagi kita untuk
menilai kinerja (keberhasilan atau ketidakberhasilan) unit
kerja yang ada di bawahnya.
Secara umum indikator kinerja memiliki fungsi :
- Memperjelas tentang apa, berapa dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan.
- Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait untuk menghindari kesalahan interpretasi selama pelaksanaan program/kegiatan.
- Membangun dasar bagi pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja atau unit kerja yang ada di dalamnya.
Implementasi
strategi adalah sebuah
tindakan pengelolaan bermacammacam
sumber daya organisasi dan
manajemen yang mengarahkan
dan mengendalikan
pemanfaatan sumber-sumber daya
perusahaan melalui strategi yang
dipiih, ini bagian
dari tahap empat
dari proses manajemen strategis.
Berikut ini implementasi strategi dalam merinci rencana
operasional :
- Implementasi perencanaan operasional mengharuskan organisasi untuk menetapkan tujuan,
- Implementasi perencanaan operasional mengharuskan organisasi membuat kebijakan,
- Implementasi perencanaan operasional mengharuskan organisasi membuat memotivasi karyawan,
- Implementasi perencanaan operasional mengharuskan organisasi membuat mengalokasikan sumber daya sehingga perencanaan operasional dapat berjalan dengan baik.
Tahap kelima dari
proses manajemen strategi
adalah evaluasi dan pengendalian adalah
proses menbandingkan antara
hasil-hasil yang diperoleh dengan
tingkat pencapaian tujuan.
Secara umum evaluasi mencakup empat hal utama, yaitu :
- Menetapkan sasaran prestasi kerja, standar, batas toleransi untuk tujuan, strategi, dan rencana pelaksanaan
- Mengukur posisi yang sesungguhnya sehubungan dengan sasaran pada suatu waktu tertentu. Jika hasilnya terletak di luar batas tersbut maka perlu diambil tindakan perbaikan.
- Menganalisa penyimpangan dari batas toleransi yang dapat diterima.
- Melaksanakan modifikasi jka dirasa perlu atau layak.
3 Comments
TRADING FOREX ONLINE
Penarikan paling Tercepat
Kamu bisa Trading dengan minimal Deposit Rp. 50.000 mengunakan bank lokal
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kelebihan bertransaksi di DetikTrade
1. Teregulasi di FCA
2. DetikTrade memberikan Bonus Deposit awal 10%** T&C Applied
3. Perusahaan berdiri sejak 2017 telah mengalami perubahan platform lengkap dengan fitur2 analis dan teknikal trading
4. Deposit & Penarikan menggunakan BANK LOKAL BCA, BNI, BRI dan Mandiri
5. Anda juga dapat uang tambahan dari Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Segera bergabung dan rasakan pengalaman trading yang light, kunjungi website kami
Www.detiktrade.com
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
WA : 087752543745
Mohon maaf ingin bertanya, ini sumbernya dari mana yaa? terima kasih
maaf ini contohnya yg mana ya?
EmoticonEmoticon